Jangan andalkan kata-kata,
karena kata-kata itu terkadang cukup bodoh untuk berkata.
Kalau aku katakan rindu,
apakah itu sesungguhnya merindu?
Arti sesungguhnya pastilah hanya hatiku yang tahu.
Jangan andalkan kata-kata,
karena kata-kata itu terlalu bertele-tele dalam jelaskan artinya.
Aku bisa jelaskan rumus keliling segitiga dengan kata,
engkaupun akan segera memahami korelasinya dengan matematika.
Bagaimana dengan rumus dalamnya rasa hati?
Kata-kata itu sekejap tidak ada arti untuk jelaskan ini.
Jangan andalkan kata-kata,
kata-kata itu kadang jadi senjata para pendusta.
Mulut mereka berbisa dan membuat tuli pendengarnya.
Kata-kata itu ibarat pedang yang mematikan nyawa,
yang juga tidak menjawab pertanyaan mereka
“bagaimana aku bisa menghitung volume kubusnya?”
Jangan andalkan kata-kata,
karena kata-kata itu telah menipu seisi kota.
Pemimpin pikir mereka buta,
padahal pemimpin itu yang menusuk mata mereka
dengan pedang kata-kata.
Kalau tidak berkata-kata,
bagaimana aku bicara, kisana?